addict · adik kaka · Buku · cerbung · cerpen · fiksi · Gaya Hidup · Lelaki · lovestory · novel · Pejuang Dunia · perempuan · Sastra/puisi · short story

Novel = Calon MaMa       BaB 3 = DILEMA_         Karya : Julia Panjul

​cakra pramesti 2003 , lukisan terakhir dari seorang seniman muda yang meningal saat perjalaan tour akhir tahun bersama anak-anak seniman lain nya . Yang tak lain adalah sahabat ku sendir . 
Fikiran ku tersibat mengarah lukisan tanpa wajah itu, saat bebepa tahun yang lalu saat cakra memberikan pada ku . 

Flas back : 2003 

wah sedang apa cak “ tanya ku dengan cakra yang asik dengan kanfas nya 
”  lo lihat rey , dari sekian lukisan gue hanya ini yang ga bisa gue tuntas in  , gimana menurut lo ” tanya cakra sembari menarik kotak kayu untuk memperesilah kan ku duduk tepat di hadapan lukisanya . 

akh ga ngerti gue cak , lo pelukis nya aja ga tau,  apa lagi gue ga punya jiwa seni kalo soal art , tapi musik dan masak boleh lah hahahah ” canda ku ringan saat itu 

” ha sial lo  , “ cakra masih asik memandangi lukisanya . 
Aku segera mengajak cakra untuk menyelesai kan tugas kampus yang belum selesai dan ,kebetulan kami adalah team yang solit meski hobi dan kesukaan kami berbeda tapi justusan kuliah kami sama , jurnalis 
Tak lama cakra meminta ku untuk menungu nya mandi , kurang lebih 30 menit berlalu cakra tak juga menghampiri juga,aku yang menikmati kopi di teras rumah nya usik ku bangkit kaki ku kearah ruangan dimana cakra melmpaiaskan imajinasi melalui lukisan dalam kanfas nya
Sial , gue kira udah rapi bilng nya mau mandi masih depan kertas aja lo , eh sakit  lo ya ! tu lukisan ga akan berubah jadi perempuan dan itu muka ga akan ada kalo lo ga gambar udah sana mandi biar gue yang coret-coret ni idung muka mata nya

 sentak ku mengkagetkan cakra yang ternyata masih asik depan lukisan nya enatah apa fikir ki saat itu melihat cakra sepereti org gila dengan hobi nya . 
“Ah .. kampreet lo rey ,ngagetin gue aja , ya gue mandi tapi awas u sentuh ni lukisan , “ pinta cakra sambil menarik haduk kecil di selah tiang yang bergantung 
” alah lukisan ga jelas gada wajahnya , lo taro aja bagian wajah tu foto si sinta ” gadis kampus yang beredar isu yang menyukai cakra ” 
” eh sini sini ” ” cakra merangkul ku ke arah lukisanya 
” lo liat ini ya , ini lukisan pertama yang gue ga bs selesain tapi akan gue taro lusa di pameran , tanpa  harga bayar , tapi akan gue lepas ni lukisan wanita tanpa wajah sama orang yang bisa mengambarkan filosofi yang tepat untuk siapa wnita tanpa wajah ini , baru gue lepas dengan senang hati , catet tu … catat ya catet … ” cakra mengakhri perkataanya dengan menarik dan teriak ditelingku untuk menjauhi lukisan yang ku eejek terus terusan 
Satu minggu setelah aku bertmu cakra , tak ku dengar lagi soal lukisan wanita tanpa wajah tersebut , tetapi justru kabar kecelakanya yang ku dengar , tak ada pesan dan isyarat .
Ketika di hari yang sama aku melayat ke rumah alm cakra . Derai air mata seluruh keluarga dan para kawan telah ramai di depan rumah nya , sakit di tingal oleh orang terdekat turut ku rasakan , sama hal seprti aku yang kehilngan papa kala itu ,mengingat sepengal sajak karya sang penyair terkenal dan jenius yang ditulis saat kehilangan sang nenek tercinta … 

  • Bukan kematian benar menusuk kalbu  kerelaan mu menerima segala tiba tak ku tau setinggi itu atas debu dan duka maha tuan berthata _ chairil anwar 

Chairil  tepat pada subyek nya yang merasakan duka atas kehilangan , hebat salut ku pada sajak tersebut mengibarat kan betapa sakit nya dan duka yang menepati thata tuan nya . 

Aku pun seketika memetik sajak di hadapan sang tubuh kaku yang bernama cakra pramesti 

Saaat ku tatap ramainya para pelayat yang datang ku temukan sebujur kaku tubuh lelaki yang  putih pias sudah tak berseri, rambut ikal yang kerap menjadi ciri khas kini tak nampak dengan kain putih ,jari yang lentik dengan kanfas kini berpegang di atas perut yang tak berisi , mata yang dulu kerap memandang tokoh dan alam adalah inspirasi , kini terpejam gelap tak berpandangan , wahai kau sahabat  kawan kerabat dan musuh ku yang haus ilmu , tenang lah dan damai lah di sisi sang pencipta jagat raya , 

juliapanjul_

” bang rey ” sapa yang mengkaget kan ku dari sisi kiri tempat ku manatap alm cakra sang seniman sejati 

” ya , risma ? Ada apa ? ” 
Risma adik alm cakra yang tak terpaut usia hanya satu tahun saja , risma pun teman kami tak pandang aku shabat kaka nya risma seolah kami satu tongrongan saja . 
” gue mau ngomong sebentar rey “ dengan wajah berkaca kaca pipi putih nya kini berubah menjadi merah mereka karna air mata yang tak henti menghujani duka 
Langkah ku ajak ke luar menjahui para kerabat yang mengaji  dekat zenajah , tetapi risma mengayun ku ke arah ruangan favorit cakra dengan kanfasnya . 
” ris ada apa ? “ tanya ku heran 
” rey , ”  risma memeluku dengan erat , aku merangkul tubuh nya yang tak lebih tinggi dari ku, 

” sabar ris , gue juga terpukul dengar kabar nya baru semingu kita sama-sama sabar ris lo bisa anggap gue abang lo , kalau ada apa-apa cerita sama gue ya ngomong sama gue yaa ... sabar riss … “ aku bterus menenangkam risma dapat ku rasakan risma dan cakra adik kakka yang tak terlihat persaudara nya , merka terlalu akrab sampai banyak kawan yang baru mengenal risma sering di anggap kekasi dari cakra  , 

salut dengan ikatan keakraban mereka aku pun merasa nyaman bergaul dengan nya
” rey , mkasih lo udah mau jadi teman abang gue, gue ajak lo kesini ada amanat sebelum kepergian alm ” suara risma lirih
 amanat , apa ris ? ” ku lepasakan tangan ku yang masih memeluk nya 
Risma berjalan ke arah sudut ruangan di ambil nya sebuah bingkai yang terbungkus ketras tebal nan lebar menutupi bingkai besar berwarna  coklat 
” saat kami kerumah sakit , beberapa jam sebelum cakra menghembus kan nafas terakrnya , dia mengamanat kan ini rey sama gue , ” memberikan bingkai yang ku buka isi nya adalah lukisn wanita tanpa wajah , yang di lukis nya bebrpa minggu  lalu , dan ini rey “ dengan menyodor kan selembar kertas yang di tulis tangan dari cakra untuk ku 

isinya

rey , brother gue , gue ga tau mau nulis apa , gue cuma mau sampein ini ke lo, tolong jaga lukisan gue rencana ini yang mau gue taro di pameran, tapi kalo gue suru lo menseleksi orang yang membeli dengan kata filosofi tepat untuk lukisan gue , gue yakin lo ga bisa , tapi gue percaya suatu saat lo akan tau siapa isi dari wajah yang kosong ini, wajah yang penuh misteri ,wajah yang kuat karakter nya wajah yang tajam tatapanya , gue percaya itu rey , gue nulis ini takut gue mati walaupun gue yakin gue akan hidup walau tidak seperti cahiril 1000 tahun lagi mungkin gue hidup 1 jam lagi  ah ngaco gue ni , itu aja rey titip lukisan gue dan tetap jadi teman gue  , thanks broter 


Di tulis oleh ” cakra pramesti 

Rs  .karya hospital bandung 
Back on : 
Mengingat perkataan cakra dalam surat , aku melihat tajam ke arah bingkai yang persis si hadapan ku , ku tatap juga tulisan tangan sang seniman sejati begitu singkat tetapi penuh ketegasan bahwa didalamnya menyebut kan tentang wanita tanpa wajah ,nyaris tahun ke 3 aku tak lagi melihat alm cakra sahabat ku bahkan adiknya yang masih hidup pun entahlah dimana sekarang keberada nya , aku yang setelah itu mengenal barng jahanam sibuk dengan teman baru dan lingkungan yang menjerumuskan langkah ku , 

” ah cakra kau tau , apa yang ku tatap di lukisan mu ini, aku baru menyadari kedalaman mu soal lukisan tanpa wajah yang kau berikan dengan ku, aku melihat nya cak, aku melihat ada sosok yang bebeda beberala bulan ini ku cari, ini kah maksud dari amanat mu cak, kau gila , takdir benar-benar gila tak mungkin semua ini addalah kebetulan ,kematian mu cak membawa kan lukisan pada ku yang akhirnya sama dengan mu mencari siapa gadis ini , kau tau cak, aku metatap ada mata yang tajam , ada raut yang anggun ada suara yg lugas ada sikap yang tegas , ANIMA _ … ,

namanya anima , yaaa nama nya anima cak .  Sayang nya aku tak tau di mana dia . Ahh … amanat mu membuat ku semangkin yakin apa yang ku rasakan cak , anima dimana sebnarnya dan siapa dia .. 
Narasi ku terus bermain di area fikiran dan perasaan , metatap wajah lukisan yang masih kosong tak tertera mungkin kah ini isyarat Tuhan juga bahwa anima .. agrrr … 

Karna dengan keseriusan ku menatap bingkai lukisan peningalan cakra Tak sadar ada yang membuka kan pintu kamar dan memeluku dari belakang 

” jadi ? Siapa di lukisan itu ,aku kah itu ? Hemmm katakan ” suara rara membuyarkan imajinasi ku yang tak karuan 
” sayang , kau buat terkejut , hei gimana selesai masakanya ? “ tanya ku mengalihkan pertanyaan rara soal siapa gadis di lukisan cakra . 
” udah , aku pikir km sedang tidur ternyata kurang lebih sejam kamu hanya menatap lukisan aja . Sayang kamu ga kangen aku ? ” seperti biasa perkataan rara yang manja membuat ku semngkin kebingungan menangapi nya . 
” iya . Aku kangen kamu hayo kita makan “ ajak ku dengan cepat
Di meja makan sudah ada mama dan bang soni yang menunggu 
” dah bangun lo bang ” tanya ku 
” gila cape gue rey , “ saut bang soni 

” duh maaf ya bang soni di repotin terus sama anak mama ” saut mama
” akh dengan senang hati mah , tugas negara lagian kapan lagi ke jakarta “ sambut bang soni dengan senyuman . 
Kami duduk di meja makan menyantap masakan mama yang tak pernah ku lupa aromanya ,
” gimana ? Aku yang masak loh ” saut rara 
” nikamat sayang , makasihh .. ” . Jawab ku singkat 

Aku tau betul rara tak mungkin memasak segini banyak nya ,mungkin memasak air saja bisa hangus ,jangan kan masak ,kedapur saja bisa dihitung jari secara ruma rara semua ada yang kerja ,dari mulai dapur kebun penjaga gerbang , tapi jika kali ini rara rela kedapur dan meng abai kan kuku berwarna nan indah nya itu aku bersyukur paling tidak bersama ku tak akan ku biarkan nanti rara mengunkan aset keluarga nya jika demi kebutuhan rumah tangga kita saja nanti . 
Keberadaan ku di jakarta hanya 3 hari aja aku pun harus segera balik ke rehabilitas solo melanjut kan seperti biasa nya ,tak ingin membuang waktu ku ajak bang soni berjalan keliling jakrta , tempat yang yaa sederhana tetap menjadi ciri khas jakarta tepo dulu seperti musium gajah, monas , kota tua dan belanja seperlu nya sekedar menuruti rara si wanita kota yang super perfeksionis dalam urusan apapun terlebih soal busana . 

Tak lupa rara pun tak melewat kan waktu untuk memerken kan aku pada WO ” wedding orgainazer ” yang akan mengurus segala kesiapan pernikahan kami yang tingal menghitung bulan saja . 

” sayang kenalin ini mba wija ,mba wija ini calon ku rey “ rara berkata memperknal kan ku pada WO yang di percayai nya .
” uhhhh rara pandai ya cari suami , tampan ra calon mu “ canda dari mba wija pada ku untuk mengoda rara 
” iyalah mba , liat rara nya donk ” dengan sedikit membusung kan wajah cantik nya 

Aku dan soni hanya saling mentatap saja , terkadang ingin menaya kan apa yang di sukai dari seorang aku yang hanya mantan pecandu tidak lulus kuliah semester akhr , tidak punya kerjaan , malah ku punya hutang dengan nya . 

Akhh apa ini pernikhan cinta , atau hanya jual diri sebagai tanda trimakasih atas kebaikanya saja . 
Kenpa aku mulai bodoh , apa yang aku lakukan pada rara, ingin sekali mengata kan ” ra aku tak siap dengan smua ” tetapi berat sekali ya Tuhan .. 

Dasar pecandu dulu memanfaat kan rara hanya sekedar uang nya saja demi mendapat kan obat jahanam yang menyerang tubuh ku , kini setelah ku sembuh apa harus ku terima semua kebaika nya dengan alasan cinta , 

sudah sejak lama aku tak berperasaan pada rara , entahlah apa karna sikap tau diri ku yang bukan apa-apa,atau memang rara belum membuat hati dan fikiran ku terlena , dengan kepribaadia nya atau ahfffffrr…. 

di tengah perbincangan pada mba wija aku masih saja menatap wajah rara ingin mengatakan tapi ragu menyerang ingin meneruskan tapi takut penyesalan yang datang , tuhan bantu aku untu soal ibadah hati ku ini . Sungguh Tuhan aku mulai dilema.

Saat membicara kan soal persiapan dan konsep pernikahan , sungguh mengejut kan rara mengambil konsep dengan suasana view yang tak biasa saja,bahakn untuk harga nya tak bisa di katakan standart atau muarah  , gaun , dekor serta sampai sovenir dan bentuk undangan pun rara menyiapkan dengan sedemikian mewah nya

Ketika rara serius dengan mba wija, aku memotong percakapan mereka 

sayang , apa kau yakin ? Konsep yang kau ambil apa ga terlalu berlebihan? ” saran ku mengarah pada rara calon pengantin wanitaku . 

“Sayang kamu terima beres aja , ” jawab rara santai 
tapi “

no coment no comoplain oke ” sambar rara memotong perkataan ku 
Aku bergegas mengajak bang soni untuk segera pergi dari kedai kopi di salah satu mall bergengsi di jakarta , 
loch mau kemana “ tanya rara sontak 
“buat apa aku di sini  aku ga di libatkan ko ,kalo cuma untuk di perkenal kan sama mba wija nanti aja di pelaminan kamu kenalkan aku ke hal layak klo aku suami kamu . “ suara ku menjelaskan ketidak sukaan sikap rara yang selalu berebihan dalam gaya hidup . 

” akh sudah lah terserah km , tapi ingat rey kita jam 4 harus sudah di rumah . Aku mau ketemu sama orang catring ok ” rara bicara seolah aku tak punya daya apapun soal persiapan ini, aku berjalan tanpa pamit pada rara n  mba wija yang hanya bisa senyum menutupi wajah tidak enak nya terhadap ku . 

Bang soni mengikuti dari belakang , dengan wajah yang mungkin heran terhadap ku seolah ingin banyak tanya tetapi bang soni masih engan bicara hanya senyum dan menepak-nepak bahu ku saja dalam lankah kita yang mengayun ke luar dari mall besar kesuka an rara  , 
“Rey , harus nya lo ga usah segitu nya donk , santai aja . ” saran bang soni yang melihat ku udah merup wajah sinis . 
” coba donk rey lo jangan liat dari satu sisi, lo liat  semanggat dia yang luar biasa , ambil poitif aja deh anggap aja dia ga mau repotin lo , toch dia juga tau kalo pun yang urus kan u besok pulang lagi ke solo ya dari pada repotin u bolak balok atau gangu yang u lebih baik dia yang handle kan , come om rey , positif thiniking , “ saran bang soni menyemangati ku lagi . 
” entah lah bang pudar gue,” jawab ku sudah dengan logat kemalas malasan . 
akh laper gue ” seru banh soni ke arah kedai makanan 

Aku pun tak kuasa menahan berisik nya para cacing yanb sudah mengerogoti organ perut satu peresatu , mulai pergi bagian hati bukan karana jatuh cinta tak kuasa melawan waktu yang tak habis-habis nya dari pagi sekedar belaja-blanja saja bernama rara . 
“Bang makan di luar yoo ,” kangn gue mau makan di kunaningan .

Nah gitu donk  tepat gue juga laper  “ langkah bang soni yang sudah ada dua langkah mendahului ku 
ehhh rara gimana , “sontak banh soni berbalik badan 

“Gampang nanti gue tlp ” jawab santai ku seolah yang tak peduli

Kami menuju tempat makanan fovrit ku kala sore di jalan kuningan jakarata yang menjadi tempat favorit ku membeli cemelian isi perut ku . Ku ajak juga menemui teman ku yang punya stan jajanan sore , 

” roky, “ teriak ku ke arah laki-laki bertubuh tambun yang sedang asik melayani para pelangan nya . 

reyyyy, anjrit sembuh juga lo , gimana rey kabar lo ” si tambun roky dengan gaya banyol nya sontak memeluk ku   

kami sahabat satu tongkrongan juga satu kampus dulu , dulu aku dan roky pernah berencana untuk memiliki kedai coffe di jakarta atau caffe kecil.

sekedar menyalurkan hobi kami yang sama kuliner dan musik , di lihat anak kamus yang hobi nongkrong dan banyak teman komunitas yang tak jauh dari hangout nya menyantap kopi cemilan dan tempat yang santai serta life musik jadi kenapa tidak fikir kami yang memiliki tempat sekalian menjajaki dunia bisnis muda di usia kami dulu , sayang nya sebelum rencana kami terlaksana aku telah mengenal barang yang membuat hidupku berantakan selama 2 tahun belakangan kemarin , tapi beruntung nya roky meneruskan niat nya dan kini roky sudah memiliki dua kedai di kawasan kuningan jakarta dan kemang . 

Melihat roky yang ramai pengunjung aku semangkin bersemngat untuk segera pulih dari masa rehabilitas ku, dan terlintas ingin meneruskan niat yang dulu pernah tertunda , 

bang , di naungan kita di perbolehkan ga sich memiliki usaha di luar ,” tanya ku pada bang soni

why not ? Jalanin kalo lagi lagi demi masa depan lo , asal satu lo harus cerdas lo udab melewati masa pemulihan yang ga mudah kalo kluar cuma buat bebas konsumsi lagi ya … saran gue sichh percuma . “ jawab bang soni yang asik menyantap hidangan hasil tangan roky si tambun yang mahir tangan nya mengolah masakan 

oh bukan bang maksud gue , kalo kita ajak anak- anak rehap punya usaha bareng di luar , jadi mereka punya kegiatan yang menghasilkan ,gimana menurut lo ” tanya ku 

” silahakan , tapi tetap ya buat usha di luar izin sudah pasti , modal , dan kita jg ga bs ajak anak yang masa pemulihan nya masih riskan banget minimal yang sudaj kaya lo lah, jelas program nya hampir selesai ,lo kan tau sendiri pecandu ga boleh liat angin , ” penjelasan bang soni ku tangkap jelas dengan kematngan n kesiapan mental harus yang pasti . 

Aku hanya senyum- senyum saja , berbincang dengan roky sabahatku soal kemajuan jatuh bangunya membuat kedai yang sederhana tetapi ramai pengunjung, aku semngakin tertarik untuk memiliki usaha sendiri di kawasan solo , entahlah kink aku merasa nyaman dengan suasana solo ketibang jakarta yang ramai hiburan n padat penduduk membuat ku sesak polisi hanya ke naif an para penikmat jalan yang ada . 

Tak lama ponsel bang soni berdering ,memberitahukan rara telah sampai dirumah serta mama menunggu ku . Kami tak berlama-lama di kedai roky ketika pamit roky memberitahukan ku tentas risma adik alm cakra . 

” eh lo tau risma sekarang dimana ? Terakhir denger kan dia pindah tuh dari jakarta . Dimana dia ky ” tanya ku 

lo sih kelamaan di solo , risma sama kaya lo “ jawaban roky yang mengakatan _ sama kaya lo_ membuat ku ingin tau apa maksud nya 

sama? Maksudnya di solo juga? ” 

make dia , pecandu “ saut roky santai

Serius lo ky , trus dimana dia ? “balas ku dengan terkejut 

sekarang di rehab tapi tau dimana lo tanya dech si rian kan mantan nya dia ” jawab roky dengan memberikan foto di ponsel nya foto terakhir risma dengan tubuh yang dulu berisi tetapi dalam foto ku tanggap risma yang kurus dan mata yang kosong 

Oke gue minta no riyan dech, rian guntur kan ” tanya ku 

“Iya ,” ku catat di sebuah kertas kecil no riyan untuk menanyakan di mana risma berada , 

apa yang menimpa risma membuat ku terkejut dan ingin tau apa yang menimpa dirinya sampai harus kalah dengan zaman di kalangan para penikmat malam bahwa narkoba dan sejenisnya bukan hal yanb tabu lagi . Setelah pamit tak lama dari beberapa jam tiba ku dirumah yanh sudah ada mama dan rara serta teman nya yang mempunyao catring salah satu suruan dari WO mba wija . 

ini ni kamu kalo udah di jakarta asik lupa pulang , “ sapa rara ketua melihat ku pulang yang sudah lewat satu jam dari jam empat sore perjanjian rara pada orang catring . 

Bang soni hanya nyengir tak bersuara , bang soni meminta wkt untuk istirahat lebih dulu karna memang tau urusan catring bukan urusan kerja rehabilitas yang mengawasiku di jakarta selagi pertemuanya dirumah bang soni mencoba memberikan ruang hanya keluarga saja yang berkepentingan bicara tanpa kehadiran bang soni . 

Gue duluan rey ,cape gue , …mah soni duluan ya ra gue duluan ke dalam ,besok pagi dah balik kita .. ” kata bang soni ke arah ku dan yang lain pamit istirahat 

bicaranya kami di ruang depan dalam rumah ku , mama menanyakan apa saja sajian yang akan di hidangkan saat resepsi nanti 

gini bang rey, kita sudah kompromi tadi , dan sudah ada keputasnya bahwa kita akan menyajikan hidangan bebepa khas bali , seperti sate lilit , tempura dan ada pie bali yanh jadi desert nya ada juga bebepa makanan yng lain nya seperti ..” belum selsai mnyebutkan deretan makanan aku memotong nya 

Apa ? Sate lilit khas bali , ko jadi repot banget ya , kenapa harus ada kahas bali sich , kenapa ga standar prasmanan aja sich ” kata ku sedikit gerutu , dan rara melirik mama yang tak menyahut apapun kala itu, 

” sayang , kita pake pondok nanti seperti gajebo kecil yang menyajikan ciri khas tiap daerah , contoh nya pondok A khas bali , pondok B khas sunda karna aku kan orang sunda , dan pondok c khas jakarta karna kamu asli jakarta , terus pondok D , ada dessert (mkann pembuka) dan E appatesert (makanan penutup) kalo untuk apptesert  n dessert nya aku dominan aja, ga perlu ada makanan khas tradisi ,karna itu cuma makanan penutup n pembuka paling kaya ice cream bloe, pie , salat buah , junkfood mungkin , jadi untuk mancrost baru kita ambil di pondok a b dan c . Gimana sayang? ” penjelasan rara membuat ku gila sekedar untuk prasmanan saja sebegitu mewah dan heboh nya 

oke, klo b khas sunda karna kamu orang sunda dan c jakarta karana aku jakarta , lalu A itu apa kenapa harus ada makanan bali? “ tanya ku dengan nada menekan

Please my hubby ,kita akan memakai konsep keistimewahan dari karma kandara bali yang sisi privasi nya memiliki pantai yang hanya di akses oleh tamu hotel dan pengunjung yang membeli tiket masuk ,hal ini membuat acara sakral kita sangat terjaga lalu kenapa aku mau pakai catring berpadur masaka tradisional dan moderen karna tamu undanganya hanya kerabat dan sahabat terdekat aja jadi tepat donk ” penjelasan rara begitu sempurnanya pada ku .
Apa ? Gilaa aku ga tau apa- apa soal konsep yang kamu buat ra , terus kenapa harus di bali kamu ni sadar ga sich apa ga terlalu jauh untuk pengunjung ya ? “Gerutuku terus kesal pada rara dan mama dan orang catring hanya diam aja menatap kekesalan ku 
Aku tu heran ya sama kamu , aku nyiapin semua buat kita ,soal undang aku ga undang banyak ko cuma teman-teman terdekat aku dan kerabat kita aja lagi mayoritas meraka banyak yang di bali ” penjelasan rara semangkin buat ku kesal .

Kamu hanya undang teman-teman terdekat kamu? Lalu gimana dengan teman-teman terdekat aku ? Apa km udah siapakan transport utuk mereka juga ? Apa tranport mereka masuk daftar konsep yang kamu buat ? ” Dengan nada tinggi ku yang mulai terdengar dan membuat mama angkat bicara 

hei ..rey istiqfar rey , sabar ini ujian menjelang pernikhan kalian tahan emosi hayo lah kita bisa bicarakan semua baik-baik kan , lagin masich nunggu 2 bulan lagi kan masih bisa di ubah ” jawab mama menenangkan . 

untuk tempat ga bisa di ubah mah rara udah panjer dan tingal pelunasan aja saat 2bulan yang lalu kita bicarakan rencana menikah di rehap waktu itu pertama kali kita kuncungi rey paska pulang rara sudah persiapkan ini ” jawab rara mulai ikut kesal terdengar dengan ku . 

Hemm .. gila .. baru hanya rencana tapi konsep sudah di bukan 2 bulan yang lalu tampa pengntin pria tau , hebat kau ra luar biasa hebat , kalo begitu kau nikah lah sendiri ” suara ku memuncak dan meningalkan mereka di ruang depan untuk segera masuk ke dalam kamar ku yang sudah ada bang soni di dalam nya . 

Meratapi apa yang terjadi , di sekeliling ki sudah banyak yang berubah ya ku akui perubahnya semangkin membaik ,kesembuhan ku pemulihan ku ,prilaku mama , keterpurukan mama bahakn ekonomi kami pemasukan kedai kami sudah mulai  stabil ,tetapi ada hal yang menganjal seolah terikat dengan suatu janji , dan terjebak dalam kebaikan sesorang yang tak lain wanita cantik yang raya .. rara 

Melihat temat ku roky yang kian maju dengan hasil tangan n jerih payahnya sendiri,  membuat ku ingin jauh lebih bangkit tanpa bergantung hidup dengan atas nama cinta . Ingin sekali membtal kan pernikhan yang belum tersebar undanganya , fikirku jika undangan tersebar baru di batalkan kasian rara dan mama akan menangung malu nya tetapo jika di batalkan sekarang tak mengurangi rasa kasian rara yang sudah mengocek uang sebegiti dasyat nya untuk pernikhan kami , 

semantara aku yang masih dilema dengan pilihan hidup ku sendiri , tetapi jika terus di lanjutkan pernikhanya akan kah rara menghargai ku sebgai suami yang benar-benar membangun hidup dari nol sedang kan untuk persiapan pernikhan kami pun tak ku ketahui ,

Tuhan, harus kah ku berkhiatan atas nikamat -Mu ” jauh di dalam harapan ku , sesungguhnya aku ingin menjadi mandiri dan membuktikan pada mama dan dunia bahwa aku mampu pulih dari obat-obatan yang telah menjerat ku , tetapi entahlah, semua di luar dugaan bahkan semua yang berubah lebih baik juga tak lepas dari uluran tangan lara tanpa ku ketahui . 

Ku tengok bang soni yang lelap tidur , tangan ku tak lepas dari merapihkan barang- barang yang ingin ku bawa dan beberpa buku buku kuliah yang masih berguna untuk menambah pengetahuan ku, selesai ku siapkan semua meski badan lelah fikiran berkecambuk bahkn hati gundah ,semua tak membuat ku lelap tidur, menatap jendela ke arah langit yang gelap tanpa bintang , bulan setengah seoalh bicara keras pada ku 

” wahai anak adam , apa yang kau cari, dimana kenyamanan hati ? Bukan kah perubahan baik telah kau kantongi lalu apa lagi , tidur lah yakinlam diri semua yang terjadi atas izin -Nya ” 

bulan pun tak membuat ku terpejam , ku tengok kembali bang soni yang semangkin lunglai dalam lelah tidurnya , ku tatap sudut ruang , dan lukisan tanpa wajah membuat ku tenang seolah ada sesuatu yang bisa ki percaya di luar yang ku ketahui , kaki mengarah ke hadapan bingkai besar seraya suara terlontar dengan sedikit bergumam 

” wanita tanpa wajah , siapa kau , apa karna mu aku gelisah? Jika yang di katakan bulan adalah atas izin Tuhan , maka kenapa kau datang sekali , apa itu pertanda bahwa kau sekedar bidadari penolong nyawaku atau kau sekesar bayangan ku yang keluar dari raga ketika menolak melakukan hal yang salah , bantu aku mencari kepingan puzel kehidupan , semua nyaris tertata ada satu yang kurang, mungkin kah itu calon istriku atau masa depan yang tertunda . Katakan … ” 

lukisan tak juga berisyarat tapi nyawanya begitu ku serap, seakan ku melihat ada sosok yang  menungu , menunggu ku untuk menjemput wajah yang tak bisa ku lihat dan melepaskan ku dalam jiwa yang sedang dilema . 

_ finis bab 3 … 
rey melanjutkan pernikahanya kah atau justru mencari sosok yang belum ditemukan ? …

COUNTINUED _ lanjut bab 4 ya : PENCARIAN 

jangan lupa like vote,coment and share

oleh : _ JuliaPanjul_ 

happy reading ☺☺☺🙏🙏🙏